Pohon Bitti

hutan terapi

Khasiat Pohon Bitti

Disamping mengeluarkan zat aktif yang dikenal sebagai Pytoncide, yang merupakan zat pembantu dalam meningkatkan aktivitas sel pembunuh dalam tubuh (Sel NK), pohon Bitti juga mengandung Flavonoid, dikutip dari penelitian oleh Jayali et al. (2019) menemukan bahwa kandungan fitokimia, termasuk flavonoid dalam ekstrak tersebut, dapat mengurangi kadar kolesterol. Flavonoid dikenal memiliki sifat antioksidan yang kuat, yang berkontribusi pada efek penurunan kolesterol dan mendukung kesehatan jantung.

hutan terapi

Rimba Bitti Pandala Menyediakan

Benih Bitti

Rp.650.000,-/liter

Bibit Bitti

Rp.25.000,- = s/d 10 pucuk

Rp.20.000,- = s/d 50 pucuk

Rp.10.000,- = 50 s/d 100 pucuk

Rp.5.000,- = min. 100 pucuk

Reklamasi

Siap untuk Proyek Penghijauan atau Reklamasi Bekas Galian Tambang, Menggunakan Pohon Bitti:

Proyek ini bertujuan untuk mengembalikan kondisi ekosistem yang rusak akibat aktivitas penambangan dengan cara menanam Pohon Bitti (Vitex cofassus). Pohon Bitti dipilih karena memiliki beberapa keunggulan yang cocok untuk proyek reklamasi lahan tambang, antara lain:

    1. Daya Adaptasi yang Tinggi: Pohon Bitti mampu tumbuh di berbagai jenis tanah dan kondisi lingkungan, termasuk tanah yang kurang nutrisi dan rusak akibat penambangan.
    2. Akar yang Kuat dan Dalam: Sistem perakaran Pohon Bitti yang kuat dan dalam membantu mencegah erosi tanah dan meningkatkan stabilitas lahan bekas tambang.
    3. Manfaat Ekonomis dan Sosial: Kayu Pohon Bitti memiliki nilai ekonomi yang tinggi, sehingga proyek ini juga berpotensi memberikan manfaat ekonomi jangka panjang bagi masyarakat sekitar.

Cara Menanam Pohon Bitti

Proses Penyamaian:

    1. Jemur benih selama 2 hari.
    2. Setelah 2 hari, rendam benih selama 1 malam.
    3. Setelah direndam, taburkan benih di tempat penyemaian.
    4. Ketika benih sudah tumbuh dengan sekitar 5 daun, pindahkan ke polybag.
    5. Setelah tanaman tumbuh mencapai tinggi sekitar 10-15 cm, pindahkan ke lokasi penanaman yang lebih besar.

Proses Penanaman:

    1. Buat lubang tanam di lahan dengan kedalaman yang sesuai dengan ukuran bibit.
    2. Berikan pupuk organik atau kompos untuk meningkatkan kesuburan tanah.
    3. Pindahkan bibit dari polybag ke lubang tanam dengan hati-hati, pastikan akar tidak rusak.
    4. Tutup lubang dengan tanah dan padatkan sedikit untuk menjaga bibit tetap tegak.
    5. Siram tanaman segera setelah penanaman untuk membantu menyesuaikan bibit dengan lingkungan baru.
    6. Pastikan penyiraman dilakukan secara rutin, terutama pada awal pertumbuhan dan saat cuaca kering.

Manfaat Menanam Pohon Bitti

Di Halaman Rumah:

    Menyejukkan rumah di musim panas:

    Menanam pohon di sekitar rumah dapat membuat rumah terasa sejuk dan teduh secara alami, sehingga dapat mengurangi penggunaan AC hingga 50% per tahun.

    Meredam kebisingan:

    Menanam pohon di area bising dapat membuat rumah lebih tenang karena pohon menyerap suara.

    Membersihkan udara:

    Pohon efektif dalam membersihkan udara. Pohon menyerap gas polutan, seperti nitrogen oksida, ozon, amonia, dan sulfur dioksida. Pohon juga dapat menyerap bau dan dapat menjadi filter udara, karena partikel yang kecil bisa tertangkap di daun.

    Meningkatkan fungsi kognitif:

    Penelitian sudah menunjukkan bahwa berada di dekat alam, termasuk pepohonan, bisa meningkatkan fungsi kognitif. Manfaat ini tampaknya sangat signifikan pada anak-anak. Selain itu, berada di sekitar pohon juga sudah terbukti bisa mengurangi stres, meningkatkan energi, bahkan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Bila anak mengalami attention deficit hyperactivity disorder (ADHD), menghabiskan waktu di alam sekitar pohon juga bisa membuat gejalanya jauh lebih ringan.

    Mengurangi genangan air:

    Pohon bisa membantu mengurangi genangan air dengan membentuk penghalang antara rumah dan air yang merambah. Selain itu, akar pohon juga bisa menyerap air dalam jumlah yang banyak, sehingga mencegah kelebihan air memasuki rumah.

Di Halaman Kantor:
    Meningkatkan kualitas udara:

    Pohon membantu menyaring polutan udara seperti karbon dioksida, debu, dan gas beracun lainnya. Dengan menanam pohon di sekitar kantor, udara menjadi lebih bersih dan segar, yang bermanfaat bagi kesehatan karyawan.

    Meningkatkan produktivitas dan kreativitas:

    Lingkungan kantor yang hijau dan asri dapat meningkatkan mood dan kesejahteraan karyawan, yang berkontribusi pada peningkatan produktivitas dan kreativitas. Penelitian menunjukkan bahwa akses ke pemandangan alam dapat mengurangi stres dan meningkatkan konsentrasi.

    Mengurangi suhu dan kebutuhan pendingin:

    Pohon memberikan keteduhan dan membantu menurunkan suhu di sekitar kantor melalui proses evapotranspirasi. Ini mengurangi kebutuhan akan pendingin udara, yang dapat menghemat energi dan biaya operasional.

    Mengurangi kebisingan:

    Pohon dapat berfungsi sebagai penghalang alami yang meredam kebisingan dari lalu lintas atau lingkungan sekitar, menciptakan suasana yang lebih tenang dan nyaman bagi karyawan untuk bekerja.

    Meningkatkan estetika dan citra perusahaan:

    Kantor yang dikelilingi oleh pepohonan dan ruang hijau yang indah memberikan kesan yang positif bagi klien, mitra bisnis, dan pengunjung.

    Mendorong aktivitas fisik dan kesehatan karyawan:

    Area hijau di sekitar kantor dapat mendorong karyawan untuk berjalan-jalan atau berolahraga ringan selama istirahat, untuk menjaga kesehatan fisik dan mental.

    Mitigasi perubahan iklim:

    Dengan menyerap karbon dioksida, pohon berkontribusi pada pengurangan gas rumah kaca, membantu perusahaan menjadi lebih berkelanjutan dan bertanggung jawab secara lingkungan.

    Meningkatkan keterlibatan karyawan:

    Program penanaman pohon di sekitar kantor bisa menjadi kegiatan yang melibatkan karyawan secara langsung, meningkatkan rasa kebersamaan dan kepedulian terhadap lingkungan kerja.

    Pengelolaan air hujan:

    Pohon membantu menyerap air hujan dan mengurangi genangan air, yang dapat mengurangi risiko banjir dan menjaga kebersihan serta keindahan lingkungan kantor.

Di Lingkungan Rumah Sakit:

    Meningkatkan kesehatan mental dan fisik pasien:

    Pohon dan area hijau di lingkungan rumah sakit dapat menciptakan suasana yang tenang dan nyaman, yang membantu mengurangi stres, kecemasan, dan depresi pada pasien. Pemandangan hijau juga dapat mempercepat proses pemulihan pasien dengan meningkatkan perasaan kesejahteraan dan optimisme.

    Menyediakan udara bersih:

    Pohon berfungsi sebagai penyaring alami polutan di udara seperti debu, asap, dan gas beracun. Dengan menanam pohon di sekitar rumah sakit, kualitas udara akan meningkat, yang sangat penting bagi kesehatan pasien, terutama bagi mereka yang memiliki masalah pernapasan.

    Mengurangi suhu lingkungan:

    Pohon memberikan keteduhan dan membantu menurunkan suhu di sekitar rumah sakit melalui proses evapotranspirasi. Ini dapat mengurangi kebutuhan akan pendingin udara, yang pada gilirannya menghemat energi dan biaya operasional.

    Meningkatkan kualitas lingkungan:

    Lingkungan yang hijau dan asri di sekitar rumah sakit dapat meningkatkan estetika dan kenyamanan, menciptakan tempat yang lebih menyenangkan bagi pasien, pengunjung, dan staf rumah sakit.

    Mengurangi kebisingan:

    Pohon dapat berfungsi sebagai penghalang alami yang meredam kebisingan dari lalu lintas atau aktivitas di sekitar rumah sakit, sehingga menciptakan lingkungan yang lebih tenang dan kondusif untuk penyembuhan.

    Mendorong aktivitas fisik:

    Area hijau yang dilengkapi dengan pohon di lingkungan rumah sakit dapat mendorong pasien, pengunjung, dan staf untuk berjalan-jalan atau melakukan aktivitas fisik ringan, yang penting untuk kesehatan dan kesejahteraan.

    Penyediaan habitat untuk satwa:

    Pohon dapat menarik berbagai jenis burung dan serangga, yang menambah keanekaragaman hayati di lingkungan rumah sakit. Kehadiran satwa liar ini dapat memberikan efek terapeutik bagi pasien.

    Pemberdayaan komunitas dan edukasi:

    Dengan menyerap karbon dioksida (CO2), pohon berperan dalam mengurangi dampak perubahan iklim, yang penting untuk menjaga kualitas lingkungan di sekitar rumah sakit.

    Mitigasi perubahan iklim:

    Pohon dapat berfungsi sebagai penghalang alami yang meredam kebisingan dari lalu lintas atau aktivitas di sekitar rumah sakit, sehingga menciptakan lingkungan yang lebih tenang dan kondusif untuk penyembuhan.

    Pengelolaan air hujan:

    Akar pohon membantu menyerap air hujan dan mengurangi limpasan air, yang dapat mengurangi risiko banjir dan menjaga kebersihan lingkungan rumah sakit.

Di Lahan yang Belum Dimanfaatkan:

    Pengendalian erosi tanah:

    Akar pohon membantu mengikat tanah, sehingga mencegah erosi akibat angin atau air hujan, yang dapat merusak lahan dan menurunkan kesuburan tanah.

    Peningkatan kualitas udara:

    Pohon menyerap karbon dioksida (CO2) dari udara dan menghasilkan oksigen melalui proses fotosintesis. Selain itu, pohon juga dapat menyaring polutan udara, seperti debu dan gas beracun, sehingga meningkatkan kualitas udara.

    Konservasi air dan pengaturan siklus hidrologi:

    Akar pohon membantu meningkatkan penyerapan air ke dalam tanah, yang mengurangi risiko banjir dan menjaga ketersediaan air tanah. Pohon juga berperan dalam penguapan air yang mendukung siklus air alami.

    Penyediaan habitat dan keanekaragaman hayati:

    Hutan dan kawasan yang ditanami pohon mejadi habitat bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan, meningkatkan keanekaragaman hayati dan menjaga keseimbangan ekosistem.

    Peningkatan kesuburan tanah:

    Daun yang jatuh dari pohon akan terurai menjadi bahan organik, memperkaya tanah dengan nutrisi yang penting bagi pertumbuhan tanaman lainnya.

    Manfaat ekonomi:

    Pohon yang ditanam di lahan yang belum dimanfaatkan dapat menjadi sumber kayu, buah, getah, dan hasil hutan lainnya, yang memiliki nilai ekonomi dan dapat mendukung pendapatan masyarakat setempat.

    Mitigasi perubahan iklim:

    Dengan menyerap CO2, pohon berperan penting dalam mitigasi perubahan iklim, karena membantu mengurangi jumlah gas rumah kaca di atmosfer.

    Penataan lahan dan peningkatan estetika:

    Penanaman pohon dapat membantu menata lahan yang belum dimanfaatkan, membuatnya lebih menarik dan berpotensi meningktakan nilai estetika serta properti di sekitarnya.

    Pengembangan pariwisata dan rekreasi:

    Lahan yang ditanamani pohon dapat dijadikan kawasan hijau yang mendukung kegiatan rekreasi, seperti hiking, piknik, atau ekowisata, yang juga bia menjadi sumber pendapatan tambahan.

    Pelestarian budaya dan warisan alam:

    Banyak masyarakat yang memiliki ikatan budaya dengan jenis pohon tertentu, sehingga menanam pohon juga dapat melestarikan nilai-nilai budaya dan tradisi lokal.

    Menjaga fisik dan de facto lahan:

    Selain memberikan oksigen bersih dan menyerap air hujan, pohon juga dapat menjadi bukti fisik penguasaan lahan.