Outing Class
Tidak hanya memberikan pengalaman baru, Outing class juga memungkinkan peserta menggali pembelajaran
melalui pengalaman langsung.
Apa itu Outing Class?
Outing class, sebuah metode pembelajaran di luar kelas,
telah menjadi sarana efektif untuk memperkaya pengalaman
belajar siswa di semua tingkatan pendidikan, mulai dari
sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Kegiatan ini
melibatkan siswa dalam kunjungan ke berbagai tempat
menarik, seperti museum, kebun binatang, taman, atau
destinasi alam, yang terkait dengan kurikulum yang
mereka pelajari.
Tujuan umum dari kegiatan Outing class ini adalah
menjadikan siswa paham dengan apa yang dipelajari di sekolah dan penerapannya pada kehidupan
sehari-hari dan di dalam dunia kerja, sedangkan Tujuan khusus Outing class adalah
memperkenalkan berbagai macam pekerjaan dan profesi bagi siswa dikemudian hari dan
mengupayakan agar siswa tertarik kepada hal-hal yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan, agar siswa bersemangat untuk menimba ilmu di sekolah
Rundown Kegiatan
No. |
Waktu |
Kegiatan |
Pelaksana |
1 |
07:30 |
Berangkat dengan bus dari sekolah |
Rimba Bitti Pandala dan guru pendamping |
2 |
10:00 |
Tiba di lokasi Rimba Bitti Pandala |
Rimba Bitti Pandala dan guru pendamping |
3 |
11:00 |
Free time dengan semua fasilitas wisata |
Rimba Bitti Pandala dan guru pendamping |
4 |
11:00-11:45 |
Perkenalan dan proses belajar mengajar mengenai Rimba Bitti Pandala |
Rimba Bitti Pandala dan guru pendamping |
5 |
13:00 |
Istirahat |
Rimba Bitti Pandala dan peserta Outing class |
6 |
13:45 |
Pemakaian topi petani (caping) untuk mengikuti acara selanjutnya |
Rimba Bitti Pandala dan guru pendamping |
7 |
14:25 |
Penanaman bibit Bitti kenangan oleh siswa dan guru pembimbing |
Rimba Bitti Pandala dan guru pendamping |
8 |
14:55 |
Para siswa diperkenalkan dengan beberapa alat pertanian dan pertukangan |
Rimba Bitti Pandala |
9 |
15:00 |
Para siswa diajarkan cara membuat lubang biopori |
Rimba Bitti Pandala |
10 |
15:30 |
Para siswa diperkenalkan dengan kolam ikan buatan |
Rimba Bitti Pandala |
11 |
16:00 |
Break sholat Ashar |
Rimba Bitti Pandala dan peserta Outing class |
12 |
16:05-16:50 |
Games |
Rimba Bitti Pandala dan guru pendamping |
13 |
17:00 |
Pulang |
Rimba Bitti Pandala dan Peserta Outing class |
*Disertai dengan 2 (dua) orang guru pendamping
*Peserta Outing Class membawa bekal masing-masing
Kegiatan Pembelajaran Outing Class
Beberapa kegiatan yang akan peserta outing class lakukan di Rimba Bitti Pandala tentunya
akan menjadi kesempatan dimana peserta dapat belajar sambil mengeksplor dan bermain di alam terbuka, termasuk
diantaranya adalah:
Peserta akan mengikuti pemaparan materi mengenai Kayu Bitti dan Sejarah Keberlanjutan
Bugis-Makassar;
- Pentingnya Pohon dan Hubungannya dengan Sejarah Kelautan,
peserta akan mendapatkan wawasan mengenai pentingnya pohon, khususnya kayu Bitti, dalam
sejarah kelautan Bugis-Makassar. Pohon ini tidak hanya sebagai bahan pembuatan perahu, tetapi
juga memiliki nilai budaya dan ekologis yang mendalam.
- Peran Kayu Bitti dalam Pembuatan Perahu, penjelasan mengenai bagaimana kayu Bitti menjadi bahan utama dalam pembuatan
perahu tradisional. Dari keunggulan ketahanannya terhadap air hingga kontribusinya dalam memperkaya warisan budaya kelautan, peserta akan memahami
signifikasi pentingnya kayu ini.
- Kaitan Sejarah dan Pelestarian Lingkungan, peserta akan diajak untuk menghubungkan sejarah kelautan Bugis-Makassar dengan
pentingnya pelestarian lingkungan, khususnya dalam konteks penggunaan kayu Bitti. Ini memberikan pemahaman tentang bagaimana melestarikan tradisi
sekaligus mendukung keberlanjutan ekosistem.
Memberi Makan Ikan yang Dibudidayakan;
- Pendidikan Biologi, memberi makan ikan yang dibudidayakan memberikan pemahaman tentang siklus hidup ikan,
kebutuhan nutrisi, dan interaksi dalam ekosistem akuakultur.
- Tanggung Jawab dan Pemeliharaan, merawat ikan mengajarkan nilai tanggung jawab. Mengetahui kebutuhan ikan, memberi makan
dengan benar, dan memastikan kondisi lingkungan yang baik merupakan bagian penting dari perawatan.
- Dasar Ekonomi, melalui kegiatan ini, peserta dapat memahami konsep dasar ekonomi, seperti kebutuhan dan penawaran. Pemeliharaan
ikan juga dapat memberikan pelajaran tentang pengelolaan sumber daya secara berkelanjutan.
Aspek Pembelajaran dalam Bermain Bola;
- Keterampilan Motorik, bermain bola dapat meningkatkan keterampilan motorik pada peserta. Menendang, melempar, dan menangkap
bola memerlukan koordinasi dan keahlian motorik yang baik.
- Keterampilan Sosial, aktivitas bermain bola melibatkan interaksi dengan teman-teman, mengajarkan peserta tentang kerjasama,
komunikasi, dan menghormati aturan permainan.
- Pendidikan Jasmani, melalui bermain bola, peserta dapat meningkatkan daya tahan fisik, kekuatan otot, dan ketahanan kardiovaskular.
Ini mendukung perkembangan sistem kardiorespirasi dan menjaga kesehatan fisik.
Aspek Pembelajaran dalam Bersepeda;
- Pengembangan keterampilan koordinasi, bersepeda di hutan melibatkan navigasi yang rumit dan mengembangkan keterampilan koordinasi mata dan tangan.
- Pendidikan Lingkungan, aktivitas bersepeda di hutan memberikan kesempatan untuk mengenal alam dan ekosistemnya. Peserta belajar mengenai
keanekaragaman hayati, pentingnya konservasi, dan dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan.
- Pengembangan Kemandirian, bersepeda di hutan membutuhkan kemandirian dan keputusan mandiri.
Aspek Pembelajaran dalam Memanah;
- Keterampilan Fisik dan Konsentrasi, memanah melibatkan keterampilan motorik, koordinasi antara mata dan tangan, serta konsentrasi yang tinggi.
Ini membantu dalam pengembangan presisi dan fokus.
- Kedisiplinan dan Kontrol Emosi, memanah mengajarkan kedisiplinan dalam merinci teknik tembakan dan membutuhkan kontrol emosi yang baik
untuk mencpai sasaran dengan baik.
- Pengembangan Keterampilan Problem Solving, saat memanah, peserta harus mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk jarak, angin,
dan kondisi medan. Ini melibatkan pengembangan keterampilan problem solving untuk mencapai akurasi yang optimal.
Ketentuan Outing Class Rimba Bitti Pandala
Singgah diperjalanan hanya untuk sesuatu yang tertentu termasuk untuk sholat dan keperluan kamar kecil.
Singgah di objek wisata, misal gedung bersejarah dengan waktu yang singkat, selama 10-15 menit.
Singgah untuk wisata kuliner, selama 30 menit atas permintaan dan persetujuan guru pendamping.
Keikutsertaan guru ditujukan untuk meningkatkan sosialisasi antara guru dan siswa, berikut ketentuan selain dari guru pendamping:
Guru-guru yang tidak termasuk sebagai guru pendamping, dapat ikut bersama dalam program Outing Class atas persetujuan guru pendamping.
Guru-guru diluar guru pendamping membayar kontribusi sesuai tarif siswa yang tidak menggunakan kendaraan sendiri.
Guru-guru yang menggunakan kendaraan sendiri dikenakan Program Package Fee secara terpisah.
Orang tua siswa dapat ikut serta dalam kegiatan Outing Class ini dengan persetujuan pihak sekolah dan guru pendamping.
Orang tua siswa peserta Outing Class dikenakan fee sebagaimana siswa yang tidak menggunakan kendaraan sendiri. Bagi yang menggunakan kendaraan sendiri dikenakan Program Package Fee secara terpisah.